Selamat Malam Semua... !! ^_^
Aku kali ini mau bagi2in Sinopsis
Emergency Man And Woman Episode 3, pengen Posting cepet2, taunya internet dirumah lagi mati .'_'. Bagi yang udah penasaran langsung aja ya....
Sinopsis
Emergency Man And Woman Episode 3
‘Cinta baginya.... memori yang
ingin dia hilangkan dari ukiran.’
Semua orang berlarian ke arah
Chang Min saat ia jatuh pingsan setelah terkena defibrilator. Sementara Jin Hee
masih memegang alat defibrilator.
Dr. Gook: “Chang Min, Oh Chang
Min !!”
Yong Gyu: “dia pasti Shock karena
defibrillator. Bagaimana bisa kau melompat kesana? Apa yang harus kita
lakukan?”
Dokter lain memanggil dokter Gook
karena ada petugas yang terkena tembak di kaki.
Chang Min langsung dibawa ke
ruang operasi dan segera mendapatkan CPR. Jin Hee sangat ketakutan dan gemetar
saat mengobati Chang Min.
Dr. Gook: “berapa tinggi yang kau
berikan?”
Jin Hee: “itu 800..”
Dr. Gook: “apa kau gila? Kau mau
membunuh seseorang?”
Keadaan Chang Min semakin parah
dan Dr. Gook menyuruh untuk cepat melakukan CPR. Jin Hee langsung menawarkan
diri dan ia berusaha keras menolong Chang Min.
Dr. Ji Hyo menolong petugas yang
terkena tembak, ia mencari Professor Ahn Young Pil yang bertugas malam ini. Ia
marah karena dokter belum juga datang.
Ji Hyo: “tidak cukup banyak
dokter di UGD pada malam itu. Bagaimana bisa dia meninggalkan rumah sakit?”
Sementara itu Jin Hee masih
melakukan CPR meskipun ia terlihat sudah sangat lelah.
Perawat: “bukankah seharusnya orang lain yang
mengambil alih? Dia mungkin akn pingsan jika terus seperti itu.”
Dr. Gook: “turunlah.. aku bilang
turun. Berganti dengan yang lain Oh Jin Hee. Kau tidak mendengarku?”
Jin Hee turun dan bertukar posisi
dengan Yong Gyu untuk memegang ambu.
Kondisi Chang Min tidak mengalami
peningkatan, Jin Hee langsung melepas ambu dan melakukan CPR dari mulut ke
mulut. Semua dokter terkejut dengan apa yang dilakukan Jin Hee. Jin Hee
melakukannya berulang-ulang hingga detak jantung dan pernafasannya kembali
normal. Dr. Gook kembali memeriksa detak jantungnya dan Tim 4 bisa bernafas
lega karena Chang Min bisa selamat.
Perawat datang dan meminta Dr.
Gook untuk datang keruangan pasien luka tembak karena direktur juga ada disana.
Direktur: “Professor Ahn!
Professor Shim Ji Hyo tidak bisa segera pergi setelah dia memulai disini!”
Ji Hyo: “luka telah di
disterilisasi dan pendarahan sudah berhenti, tapi peluru harus dikeluarkan”
Dr. Ahn: “itu tidak ada disini.
Aku sudah mencarinya, tapi tidak ada”
Direktur: “pelurunya tidak
menembus, jadi bagaimana bisa kau tidak menemukannya?”
Dr. Ahn: “lalu kenapa kau tidak
melakukannya sendiri?”
Direktur: “apa kau bilang??”
Dr. Ahn: “apa ini sesuatu yang
bisa dilihat oleh semua orang?”
Dr. Ahn akan menghilangkan
jaringan nekrosisnya dengan pisau bedah namun Dr. Gook mencegahnya. “lebih
penting menemukan peluru didalam tubuh daripada menghilangkan jaringan
nekrosis. Kita harus menemukannya dengan USG. Jika itu berpindah ke sirkulasi
jantung atau paru-paru..”
Dr. Ahn marah karena diperintah.
Ji Hyo: “jika kau tidak bisa melakukannya, haruskah aku melakukannya sendiri?”
Dr. Ahn akhirnya mengalah dan
memeriksa pasien dengan USG. Diagnosa Dr. Gook terbukti tepat, ini kondisi yang
berbahaya dan pasien harus labgsung melakukan operasi karena peluru masuk dalam
pembuluh darah dan menuju ke jantung. Direktur memuji Dr. Gook dan keluar dari
ruangan.
Dr. Ahn: “ aku mengerti. Itulah
kenapa dia dipanggil iblis..”
Jin Hee masih dengan sabar
menunggu Chang Min. Perawat meminta Jin Hee untuk tidak terlalu Khawatir dan
akan segera sadar.
Jin Hee duduk di kursi dan
terlihat kesal terhadap perbuatannya yang membahayakan nyawa Chang Min. Jin Hee
memukul kepalanya berkali2.
Jin Hee: “ idiot.. Bodoh! Goblok!
Totol! Idiot...”
Tiba-tiba saja Dr. Gook datang
dan melihat tingkah Jin Hee.
Dr. Gook: “apa yang sedang kau
lakukan? kenapa kau melompat? Dia datang padaku di pagi hari dan membuat alasan
untuk memindahkanmu kedepartemen lain. Yang satu melompat untuk menolongnya,
yang satunya berusaha untuk mengeluarkannya. Apakah ada sesuatu yang terjadi
pada kalian berdua?”
Jin Hee: “aku tidak yakin...”
Perawat memanggil Dr. Gook karena
ada respon dari Chang Min. Jin Hee tersenyum kecil.
Chang Min: “apa.. bukankah aku
mati? Aku pikir aku tertembak..”
Dr. Gook: ”kau tidak tertembak.
Kau kehilangan kesadaran karena defibrillator”
Yong Gyu: “itu terjadi saat Dr.
Oh Jin Hee mencoba untuk menolongmu.”
Chang Min kaget dan menaikkan
kepalanya sedikit untuk melihat Jin Hee yang memalingkan wajahnya.”
Perawat lain datang dan
mengatakan jika pemabuk baru saja bangun dan dibawa pergi. Pasien lain akan
datang 5 menit lagi dan Chang Min hrus segera dipindahkan.
Chang Min dipindahkan diluar
ruangan diantar oleh rekan timnya.
Young Ae: “ngomong2 Dr. Oh Jin
Hee luar biasa. Bagaimana bisa dia melompat pada saat itu?” yang lain
membenarkan. Chang Min mulai ingat kejadian saat ia hendak ditembak. Jin Hee
datang dari belakang dan menempalkan defibrillator kebadan pemabuk dan Chang
Min ikut terkena.
Chang Min: “Aish... beruang bodoh
itu..”. yang lain kaget karena Chang Min mengumpat. Sang Hyuk: “apa kau
membicarakanmu?”
Chang Min meminta segelas air
pada Ah Reum dan menyuruh teman2nya yang lain untuk kembali kepekerjaannya
masing2..”
Setelah semua temannya pergi,
seseorang datang dan Chang Min mengira itu adalah Ah Reum. Chang Min kaget
sekaligus marah saat mengetahui Jin Hee lah yang datang.
Chang Min melepas infusnya dan
membawa Jin Hee berbicara disebuah ruangan.
Chang Min :” kau.. apa kau tidak
tahu defibrillator bisa membunuh seseorang? Kenapa kau melakukan ini padaku?
Kenapa kau tiba2 muncculdan berusaha untuk membunuhku? Akankah kau berhenti
jika seseorang benar2 mati?”
Jin Hee: “aku hanya mencoba menolongmu.”
Jin Hee: “Hey! Aku tidak berharap
mendengar ‘terima kasih’, tapi ini terlalu berlebihan. Aku harus berusaha keras
untuk menolongum. Dan sekarang apa ini?”
Chang Min: “menolongku? Kau
membunuhku dengan defibrillator, dan kau bilang kau mencoba menolongku?”
Jin Hee: “kau seharusnya mati
tertembak saja. Aku lah yang gila!”
Chang Min: “apa? Kenapa kau melompat?
Kau siapa? Kenapa kau melompat? Hanya karena kau memakai jas entah bagaimana,
kau berpikir dirimu sangat tinggi? Jika kau seorang dokter, lalat akan menjadi
burung. Kau mengerti?”
Jin Hee: “lalu bagaimana
denganmu? Apa yang lebih baik padamu daripada aku yang menjadikanmu dokter?
Kita berdua sekarang intern.”
Chang Min: “kita berada pada
kelas yang berbeda!” Jin Hee mengatai Chang Min kasar tanpa sopan santun. Dan
Chang Min membalas bahwa Jin Hee masih tetap bodoh.
Chang Min: “dan tidak mengerti
juga. Tidak bisakah kau melihat semua rekan kita tidak nyaman karenamu? Kau
masih ingin tetap disini? Sopanlah sedikit.”
Pasangan suami istri Sang Hyuk
dan Young Ae datang dengan bemesraan. Chang Min yang Moodnya lagi buruk
memarahi mereka. “aku tahu kalian berdua baru saja menikah, tapi ini bukan
kamar tidur kalian. Ini adalah UGD rumah sakit dimana kau harus berada di
kakimu setiap saat!! Minggir!!!”
Chang Min kembali ketempat
rehatnya. Ia mengatakan akan segera mati. Yong Gyu: “kenapa kau akan mati?
Wanita tua itu berusaha keras untuk menyelamatkanmu. Dia itu bodoh atau
pemberani? Apa mungkin wanita tua itu menyukaimu?” Chang Min kaget dan langsung
menyemburkan minuman yang ia minum ke wajah Yong Gyu.
Chang Min: “Hey, hey, hey!
Berhenti mengatakan hal yang tidak masuk akal.”
Yong Gyu: “jika tidak, bagaimana
bisa dia melompat seperti itu? Kau tidak memikirkannya? Selain itu, apa kau
tahu bagaimana fokusnya dia saat memberikan CPR padamu? Dia berkeringat dan..
ketua memberitahunya untuk bergantian dengan yang lain. Tapi dia tetap
melakukannya, dan..” Yong Gyu memperagakan CPR mulut ke mulut.
Chang Min: “dia bahkan
melakukannya dari mulut kemulut?” Yong Gyu membenarkan dan itulah yang dapat
membuat Chang Min bernafas kembali. Chang Min merasa agak bersalah pada Jin
Hee.
Petugas keamanan datang kerumah
Jin Hee dan menyita alat kesehatan ilegal yang baru dibeli Ibu Jin Hee dari temannya. Petugas
meminta izin pengobatan untuk memperbolehkan Ibu Jin Hee memiliki alat itu.
Jin Hee baru saja datang dan Ibunya
langsung mengambil surat izin dokter lalu memamerkannya kesemua orang.
Ibu Jin Hee dan temannya memijat
Jin Hee dengan batu terapi, namun Jin Hee tidak merasa nyaman dan merasa
kesakitan.
Ahjumma: “kita seperti ini
sekarang, tapi aku harap kita membuka sebuah klinik dermatologi besar di
Gangnam denganmu..”
Ibu Jin Hee: “kita akan melakukan
dermatologi, operasi plastik dan kebidanan bersama2, jadi jangan khawatir.”
Jin Hee: “Ibu.. aku hanya bisa
melakukan satu. Itu berbeda sesuai dengan spesialisasi. Haruskah aku berhenti
jadi dokter dan menjalankan bisnis memakai peralatan yang tadi? Bahkan jika aku
berhenti sekarang, aku masih memiliki surat izin pengobatan.”
Ibu Jin Hee: “beraninya kau
berkata seperti itu! Setelah kau bercerai, ujian gagal dua kali dan empat tahun
sekolah kedokteran, kau menghabiskan enam tahun sebagai mahasiswa! Bagaimana bisa
kau.. aku menjadikanmu dokter. Aku sudah melakukan semuanya selama 6 tahun ini.
Menjual asuransi, menjual penyaring air, menjual tikar pemanas, untuk
mendapatkan spa ini.. apa yang kau pikirkan?”
Jin Hee beranjak pergi, namun
Ibunya meminta tagihan atas pijatannya. Terlebih karena Jin Hee adalah dokter
jadi bayarannya VIP.
Jin Hee masuk ke kamar dan
merebahkan dirinya. Ia masih teringat saat ia ingin menyelamatkan petugas dan
Chang Min mencegahnya. Dan karena itulah Chang Min hampir tertembak.
Jin Hee: “kenapa.. kenapa aku?? Dia
melakukannya juga! Apa? Dia lebih baik mati kena tembak? Baiklah, mati! Mati! Dasar
bajingan... bajingan paling kasar di bumi ini, kau orang bodoh!”. Jin Hee
ngomel2 sambil teriak2 saking kesalnya.
Dr. Ji Hyo baru datang dan
langsung dihampiri Jin Hee. Ia menyerahkan hasil tes dari Dr. Min Ki.
Ji Hyo: “Kau adalah batu besar
yang ketua Gook bicarakan itu kan? Kau tahu aku pulang terlambat, terimakasih
padamu..”
Jin Hee meminta maaf. Ji Hyo
menanyakan hasil tesnya.
Jin Hee: “ada banyak sel darah
merah ditemukan dalam tes air seni. Tapi hanya ada dua, tiga sel darah putih
yang terlihat di mikroskop. Tingkat nitrogen urea darah (BUN) dan kreatin
normal, tapi..”
Ji Hyo: “cukup.. lalu apa yang
akan kau katakan dari diagnosis berbeda pada pasien ini? Apakah mengingat hasil
pemeriksaan adalah pekerjaan dokter?”
Jin Hee: “tidak. Dia mengalami penurunan
berat badan dan hematocele tapi dia tidak merasakan sakit. Itu kanker.. tumor
pada ginjal, kanker kandung kemih, kanker prostat”
Ji Hyo: “aku akan tetap
megawasimu..” Dr. Ji Hyo pergi dan Jin Hee baru bisa bernafas lega.
Saat Jin Hee berbalik mereka
sama2 terkejut. Jin Hee: “kenapa? Kenapa?? Apalagi sekarang??”
Chang Min menyembunyikan
minumannya dibelakang: “ apa yang aku lakukan? Pergilah !”
Jin Hee pergi dan Yong Gyu datang
mengambil minuman ditangan Chang Min.
Jin Hee dan Ah Reum pergi setelah
merawat pasien. Jin Hee: “apa kau sudah menikah?”
Ah Reum: “ belum.. tidak ada
alasan yang lebih baik untuk berkata tidak daripada ‘diambil’. aku pikir kau
tidak pernah memberikan nomormu pada orang2, karena kau tidak tahu apa yang
sedang terjadi.”
Perawat datang dan meminta salah
satu diantara mereka untuk merawat pasien yang kena tabrak.
Jin Hee datang ke pasien kena
tabrak dan menggantikan Dr. Kim Min Ki. Jin Hee baru saja akan menjahit luka
namun pasien itu memberontak dan mendorong Jin Hee. Chang Min melihat dari
kejauhan dan tidak tinggal diam. Ia menghampiri pasien dan menghalanginya. Pasien
kembali sakit kepala dan kehilangan kesadaran.
Chang Min: “apa yang Dr. Kim Min
Ki beritahu padamu?”
Jin Hee: “periksa kepalanya
dengan CT scan dan cek tekanan darahnya.” Chang Min memeriksa kepala pasien dan
ada luka kecil disana juga tulang belakang yang rusak.
Chang Min: “itu seperti
pendarahan intra serebral (PIS). Di bertingkah seperti ini karena syaraf
kranialnya rusak.”
Pasien dipindahkan di ruang IGD
dan Dr. Gook datang untuk memeriksa. Chang Min memberitahukan diagnosnya pada
Dr. Gook dan Dr. Min Ki datang.
Dr. Gook: “apa kau memeriksa
pasien secara menyeluruh? Apa kau tahu tentang kerusakan tulang punggung? Dia pasienmu.
Bagaimana bisa kau tidak tahu daripada intern??” Dr. Min Ki hanya diam mendapat
ceramah dari Dr. Gook.
Tim 4 kembali menggosipkan Chang
Min yang berada di level yang berbeda dan mempermalukan Dr. Kim Min Ki.
Ah Reum: “dia terlihat keren. Dia
memiliki talenta. Chang Min keren, dan ketua Gook juga keren. Siapa yang
seharusnya aku pilih?”
Perawat mengajak mereka untuk
makan dan tiba2 sirene uji coba alarm berbunyi keras dan mengagetkan mereka.
Chang Min pergi untuk kencan buta
yang sudah direncanakan ibunya disaat jam makan siang. Chang Min mengeluh pada
ibunya di telpon.
Ny. Sung: “jangan khawatir, aku
akan membersihkan masa lalumu dan memberimu lembaran yang baru. Kau adalah
bujangan yang tidak pernah menikah ataupun bercerai. Mengerti?”
Chang Min geleng2 dan berkata
iya2 pada ibunya.
Chang Min sampai di tempat
janjian dan meminta maaf karena telat. Wanita itu berbalik dan Chang Min agak
terkejut dengan wujud rupa putri mentri ini.
Di Ruang makan RS semua Tim 4
selain Jin Hee makan bersama. Ah Reum menghampiri Jin Hee dan kembali
merendahkannya.
Ah Reum: “kau seperti selalu
makan sendirian, ngomong2 apa kau benar2 33?”
Jin Hee: “iya. Kenapa? Kau ingin
tahu kenapa aku ada disini pada umur segini?”
Ah Reum: “kau benar2 aneh. Aku hanya
bertanya karena kau terlihat lebih muda dari umurmu.” Jin Hee sangat kesal
mendengarnya. “apa kau melihat Chang Min?”
Jin Hee: “Dr. Han.. kita berada
di rumah sakit. Tidakkah kau tahu kita harus memanggil nama keluarga diantara
rekan kerja? Kau seharusnya memanggilnya Dr. Oh, bukan Chang Min.”
Ah Reum: “tapi Chang Min namanya
juga. Dan Chang Min bilang dia lebih suka dipanggil Chang Min”
Ah Reum: “aku 26 tahun di usia
korea.”
Jin Hee: “di korea,jika perbedaan
usia lebih dari 5 tahun, orang2 tidak saling memanggil dengan nama pertama”
Ah Reum mengambil kain perban
yang tertempel di baju Jin Hee dan menunjukkannya. “tidak ada make up di wajah
dengan rambut yang tidak rapi, dan perban diatas itu. Bahkan jika kau tidak
mencoba untuk terlihat seperti itu, setiap orang tahu bahwa intern itu sibuk. Kau
membuatnya terlalu jelas.”
Jin Hee: “apa kau bilang bahwa
aku seperti ini agar terlihat sibuk??”
Ah Reum: “jika tidak, lupakan
saja. Tapi jika kau tidak berpura2, itu berarti kau tidak bisa mengurus dirumu
sendiri, atau kau punya masalah mental? Chang Min mengatakan padaku untuk tidak
bicara denganmu. Tapi aku ingin makan denganmu karena aku penasran orang seperti
apa dirimu itu. Tapi semua itu tidak sesuai.”
Jin Hee sangat kesal mendengar
perkataan Ah Reum dan mengumpat dengan pelan.
sementara itu Chang Min masih kencan
buta dengan putri Menteri. Puteri Menteri mengajak Chang Min untuk
melihat-lihat galeri lukisan. Ia meminta tanggapan Chang Min tentang gambar2
yang ada disana.
Di RS
Jin Hee dan Ah Reum baru
menyelesaikan makan mereka dan Tim 4 yang lain datang sambil berlarian. Mereka menaruh
piring2 kotor dan menyuruh Jin Hee dan Ah Reum untuk menghadap Dr.Gook karena
ada kondisi darurat.
Di subuah rumah Makan
Chang Min ingin pergi namun, Puteri
Menteri tiba2 melihat kearah meja lain dan menyiram air ke wajah laki2 yang
duduk disana. Laki2 itu adalah teman kencannya sebelum Chang Min.
Ahjusshi: “hey, kau seharusnya
berterimakasih padaku yang bahkan mau makan dengan gadis sepertimu. Bagaimana mungkin
kau pergi kencan buta dengan wajah seperti itu?” Chang Min membela putri
menteri itu.
Chang Min: “maaf, tidakkah kau
terlalu kasar?”
Ahjusshi: “kau siapa? Kau terlihat
normal, apa kau ingin bertemu wanita yang terlihat seperti ini?”
Chang Min: “semua wnita tidak
bisa menjadi Kim Tae Hee atau Jeon Ji Hyun. Jika mereka tidak terlihat seperti
Jeon Ji Hyun atau Kim Tae Hee, apa mereka tidak boleh pergi kencan buta? Minta maaf
padanya sekarang.”
Dan jelas saja Putri menteri
sangat terpesona pada Chang Min yang membelanya.
Tim 4 berlari ke ruang IGD. Sebelum
masuk Yong Gyu mengatakan jika Chang Min tidak ada karena sedang kencan buta.
Dr.Gook bertanya tentang Chang Min dan Jin Hee berkata kalau ia sedang berada
di Toilet.
Dr. Gook: “Kau harus mengobati
pasien dalam waktu 30 menit.bekerjalah dalam tim 2 orang. Pasien akan mati
setelah 30 menit. Jika pasien mati, kau akan mati juga. Mengerti?”
Tim 4 langsung bertukar posisi
untuk mencari pasangan Tim. Yong Gyu dengan Ah Reum, Young Ae dengan Sang Hyuk.
Dan Jin Hee lah yang tidak mendapatkan pasangan. Dr. Gook melihat kearah Jin
Hee dan Jin Hee beralasan jika Chang Min akan segera tiba sebentar lagi.
Pasangan Tim2 ini mulai melakukan
operasi mereka masing2 dengan diawasi Dr. Gook. Sementara Jin Hee berada
diruang lain dan harus menyiapkan semua peralatan sendiri.
Wanita yang kencan buta dengan
Chang Min mengaku jika ia bukan Puteri
Mentri. Ia dan Puteri Mentri hanya teman dekat saat SMP. Wanita itu menyatakan
perasaannya kepada Chang Min meskipun itu pertama kalinya mereka bertemu.
Chang Min: “apa yang kau katakan
adalah.. bahwa dia mengirimmu hanya untuk menghabiskan waktu?”
Di RS Jin Hee masih kewalahan
karena harus mengoperasi pasien (buatan) sendirian. Ia mengusap darahnya namun
darah itu terus keluar dan Jin Hee semakin jengkel karena tidak ada yang menolongnya.
Akhirnya Jin Hee menelpon Chang Min. “apa yang kau lakukan? Apa kau gila? Kenapa
kau belum kembali?”
Chang Min: “mau aku gila tau
tidak, kenapa aku harus mendengar omelanmu darimu?”
Jin Hee: “apa? Omelan? Ketua Gook
memnggil kita untuk kasus darurat mengobati pembengkakan dalam tim berdua. Waktu
kita tinggal 10 menit. Jika kau tidak kembali segera, aku akan menanganinya dan
membuat laporanku sendiri.”
Chang Min: “hey, hey! Tunggu! Siapa
kau mencoba untuk mengturku.. aku hampir sampai. Jalan macet. Tunggu sebentar
lagi.”
Jin Hee: “kenapa harus aku? Kenapa
harus aku menunggu pecundang menyedihkan yang pergi kencan buta selama jam
makan siang? Berjalanlah dengan benar atau urus dirimu sendiri. Aku tutup !”.
tanpa Jin Hee sadari Dr. Gook mendengar itu dari depan pintu.
Chang Min baru saja tiba dan
berlari menggunakan jas dokternya.
Jin Hee masih mengoperasi
pasiennya dan tiba2 darah mengucur, itu adalah waktu kematien pasien karena 30
menit sudah habis. Perawat menutup jenazah pasien dengan kain dan Dr. Gook
meminta Jin Hee untuk mengumumkan waktu kematiannya.
Chang Min masih berlari mencari
ruang Jin Hee. Sementara Jin Hee tetap diam di ruang pasiennya dan mencoba
untuk menyelesaikan operasinya.
Chang Min tiba di Ruang operasi
Jin Hee namun ia tidak melihat siapapun disana.
Jin Hee ternyata membawa pasien
itu ke ruang Dr. Gook. Ia meyakinkan diri dan hendak masuk keruangan. Disaat yang
sama Dr. Gook baru saja membuka pintu untuk keluar dan mereka saling tabrak.
Dr. Gook merangkul Jin Hee agar ia tidak terjatuh. Chang Min kaget melihat itu
dari jauh. Dr. Gook juga melihat Chang Min. “Oh Chang Min! Darimana saja kau? Apa
kau akan menempatkan namamu dipekerjaan yang sudah diselesaikan orang lain?”
Chang Min: “aku tidak bermaksud
seperti itu.”
Dr. Gook: “ apa maksudmu tidak? Bagaimana
bisa seorang intern pergi keluar selama jam makan siang? Jika kau ketahuan
sekali lagi. Kau akan langsung dikeluarkan. Apa kau mengerti?” Dr. Gook hendak
beranjak pergi namun Jin Hee menahannya.
Jin Hee: “aku menangani pasien. Aku
menjahitnya lagi. Tolong lihat lagi.”
Ah Reum menelpon temannya yang
kencan buta dengan Chang Min. Ah Reum lah yang sebenarnya putri Mentri. Temannya
benar2 telah jatuh hati pada Chang Min dan berkata jika Chang Min juga intern
di RS Ah Reum. Ah Reum terkejut saat mendengar nama Oh Chang Min.
Chang Min dan Jin Hee berjalan
bersama di Koridor. Chang Min menawarkan bantuannya untuk mengangkat paien yang
sedang dibawa Jin Hee. Jin Hee melempar pasien itu pada Chang Min dan memulai
omelannya lagi.
Jin Hee: “pergi kencan buta tidak
masalah.. tapi lakukan pekerjaanmu. Jangan menyebabkan masalah pada orang lain.
Bukankah itu yang kau katkan padaku?”
Chang Min: “apa kau.. seperti ini
karena aku pergi kencan buta?”
Jin Hee: “tim lain melakukannya
dengan baik, tapi ini terjadi karena aku melakukannya sendirian.”
Chang Min: “apakah itu sebabnya
kau bersandar padanya? Maksudku tadi. Kau bahkan tidak menyadari pintu itu
terbuka dan berada di pelukannya.”
Jin Hee: “apa maksudmu? Pelukan siapa?
Siapa yang berada di pelukan siapa?”
Chang Min: “wanita tua sepertimu
mencoba menggunakan fisiknya. Aku yakin kau akan dapat nilai tinggi karena
taktik itu. Dadamu pasti menyentuhnya. Dada ratamu..” Jin Hee kaget
mendengarnya dan menutup dadanya dengan tangan. Ia mengatai Chang Miin memiliki
pikiran yang kotor.
Chang Min baru saja pindah ke
apartemen dekat RS dan disana sudah ada ibunya yang mengatur tata ruang. Ny.
Sung bertanya tentang kencan buta anaknya dengan anak mentri namun Chang Min
enggan membahas karena putri menteri telah membodohinya.
Ny. Sung datang ke pertemuan
keluarga dan marah2 pada mereka yang santai minum2 sementara Chang Min-nya
harus berlarian dirumah sakit. Bibi Chang Min mengabarkan berita besar karena
Putri Mentri ternyata adalah seorang Dokter juga. Itulah hal yang diharapkan
oleh Ny.Sung untuk mendapatkan menantu seorang dokter.
Di RS, Ah Reum sedang merawat
pasien dan Yong Gyu terpesona melihatnya dari kejauhan. Chang Min datang dan
menyuruh Yong Gyu untuk mengutarakan perasaannya pada Ah Reum. Setelah Yong Gyu
beralih, Chang Min melihat Jin Hee yang
juga sedang merawat pasien dan berpaling. Perawat memanggil Dr. Oh dan mereka
berdua sama2 menoleh.
Perawat: “ ketua Gook mencarimu,
aku tidak yakin.. dia hanya bilang Dr. Oh”
Dr. Gook sedang menangani pasien
yang terkena kanker kerongkongan namun terlambat untuk berobat. Chang Min dan
Jin Hee datang dan ketua Gook menyuruh mereka untuk membawa pasien keruang ICU.
Chang Min, Jin Hee dan seorang
perawat masuk kedalam lift dan mereka saling memandang kesal. Tiba2 saja lift berhenti
karena ada alarm darurat dan keadaan pasien semakin memburuk, pasien
mengeluarkan darah dari mulutnya. Chang Min memeriksa pasien itu dan ia berkata
tidak dapat mendengar nafasnya.
Jin Hee meminta penghisap pada
perawat, namun disana tidak ada peralatan medis. Perawat menemukan satu kotak
alat bedah dan memberikannya pada Chang Min. Chang Min memasukkan alat itu
kemulut pasien, namun pasien terus saja mengeluarkan darah dari mulutnya.
Jin Hee panik dan lanbgsung
menelpon ketua Gook. Ketua Gook meminta Jin Hee untuk tetap tenang karena
mereka akan segera tiba disana.
Dr. Gook meminta Chang Min untuk
melakukan Trakeostomi pada pasien. Chang Min tentu saja tidak berani, Dr. Gook
memintanya untuk melakukan video call. Chang Min memberikan ponsel itu pada Jin
Hee, namun Jin Hee menjatuhkan ponsel itu dan mati.
Chang Min menerima pisau bedah
dari perawat dan memegangnya dengan tangan gemetar. Jin Hee: “apa kau pernah
melakukannya?”
Chang Min: “tidak, aku hanya
melihatnya sekali saat aku berada di sekolah kedokteran. Lalu bagaimana dengan
mu? Apa kau pernah?tentu saja kau belum pernah”
Jin Hee: “itu benar. Jadi apapun
yang terjadi, kau harus melakukannya. Jika tidak pasien ini akan mati.”
Chang Min menguatkan diri dan
mencari daerah untuk melakukan sayatan. Tangannya begitu gemetaran dan Jin Hee
menenangkan Chang Min dengan memegang tangannya.
Sekian Sinopsis Dari Saya..
Selamat Malam semua.. !!! ^_^
No comments:
Post a Comment