Friday, January 25, 2013

Sinopsis School Episode 4 Part 2


Akhirnya jadi juga sinopsis yang part 2-nya, bagi yang belum baca sinopsis part 1-nya baca dulu ya .. ^_^
Nam Soon mengantarkan pesanan es serut kesalah satu pembeli, namun pembeli itu tidak mau membayar Nam Soon karena es nya sudah mencair. Nam Soon sudah bilang jika jaraknya jauh dan pembeli itu tetap memaksa untuk mengantar. Pembeli itu tidak mau ambil pusing dan menutup pintu rumahnya. Nam Soon menelpon bosnya untuk tidak menyuruhnya melakukan pengiriman jarak jauh, tapi bosnya malah menyuruh Nam Soon untuk membayar pesanan itu. Nam Soon terlihat kesal, sesaat kemudian ia teringat perkataan Heung Soo tentang siapa yang harus meninggalkan sekolah ‘Nam Soon atau Heung So’.
Sementara di depan gedung les privat Se Chan, Song Ha Kyung sedang berdiri bimbang sambil  menyembunyikan wajahnya dari orang-orang yang melintas disana. Ia melihat foto keluarganya diponsel kemudian mencari nama Kang Jo di kontak telepon, namun Ha Kyung mengurungkan niatnya menghubungi Kang Jo.
Nam Soon tiba disekolah lebih awal, saat ia hendak masuk Heung So ingin pergi. Nam Soon mengalah dan berkata kalau ialah yang akan pergi dari sekolah. Nam Soon berjalan menjauhi sekolah, sementara Heung So masuk kedalam sekolah tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Bus berhenti di dekat sma Seungri, semua siswa turun dari bus kecuali Ha Kyung. Supir bus bertanya padanya, tapi Ha Kyung berkata kalau ia tidak akan turun. Nam Soon juga naik ke bus itu, ia sedikit kaget saat melihat Ha Kyung yang membolos sekolah. Ha Kyung hanya diam melihat Nam Soon, sama sekali tidak ada komunikasi diantara mereka berdua.
Dikelas, Kang Jo menghampiri meja Ha Kyung yang kosong dan mencoba menghubunginya, tapi tidak jadi dilakukannya. Guru Jung juga sibuk memberi pesan kepada tiga siswanya yang tidak masuk kelas (Nam Soon, Ha Kyung, dan Jung Ho). Guru Yoo heran karena kelas 2-2 begitu sepi karena ketua kelas dan wakilnya tidak masuk sekolah. Guru Jung berkata kalau Ha Kyung sakit dan Nam Soon harus menemani ayahnya yang bekerja di daerah pedesaan, juga Jung Ho yang tidak masuk sekolah. Jung Ho akan tinggal kelas jika ia mendapat tujuh absen lagi. Guru Kang tiba di kantor dan guru Jung langsung mengajaknya bicara.

Guru Jung meminta guru Kang untuk meminta maaf pada Jung Ho karena sudah menyakitinya.
Guru Kang: “jika kau tetap memanjakan siswamu seperti itu, kau pikir kau takkan menyakiti mereka? jika kau selalu melindungi dan menunggu mereka, kau pikir kau akan mendapatkan akhir yang bahagia? apa kau sungguh-sungguh atas semua ini? berkata kau akan bertanggung jawab untuk Oh Jung Ho. Jika kau takkan bertanggung jawab untuknya sampai akhir, maka kau bisa berhenti sekarang. Jika tidak, kau juga akan terluka”. Guru Jung mengatakan kalau guru Kang bukannya tidak ingin bertanggung jawab, tapi guru Kang sedang takut terbebani. Guru Kang hanya diam mendengarnya.
Semntara di bus, Nam Soon dan Ha Kyung masih duduk diam dengan pikiran mereka masing-masing. Nam Soon terlihat sedih dan Ha Kyung dengan tatapan kosongnya. 
Guru Jung sedang menanyai beberapa siswanya tentang keadaan dikelas, namun mereka semua tidak mau karena itu tidak akan ada gunanya. Bahkan Ki Deok berbicara sangat cepat mengenai masalah dikelas. Guru Jung hanya bisa menghela nafasnya.
Bus akan berhenti di dekat sma seungri, Nam Soon sudah bersiap-siap untuk turun dan melihat kearah Ha Kyung yang hanya diam. Ia bertanya pada Ha Kyung apa Ha Kyung tidak akan turun, Ha Kyung masih diam dan tidak mau menjawab sambil membuang muka. Nam Soon meminta maaf pada supir karena tidak jadi turun dan bus kembali berjalan. Nam Soon berbalik mengahadap Ha Kyung, Ha Kyung memintanya untuk tidak mencampuri urusannya.
Nam Soon: “ayo turun, aku hanya tak ingin turun sendirian”.

Bus kembali berhenti di pemberhentian selanjutnya, Nam Soon dan Ha Kyung turun bersamaan. Nam Soon menyuruh Ha Kyung untuk lebih cepat, ia mengeluh jika mereka turun sebelumnya mereka tidak harus berjalan jauh. Nam Soon berbalik dan menghampiri Ha Kyung yang sepertinya enggan pergi kesekolah.
Nam Soon: “apa anak-anak lain memberikanmu waktu yang sulit?” Ha Kyung bilang ia bisa mengatasi semuanya. “lalu kenapa kau merasa perlu ke lembaga bimbingan belajar?
Ha Kyung: “karena sekolah kita tak mempunyainya”
Nam Soon: “punya apa? Anak laki-laki tampan?” Ha Kyung tertawa, ia bilang itu juga, dan tidak ada persaingan untuk masuk ke universitas Seoul. Nam Soon kesal karena Ha Kyung terus saja membicarakan universitas S. Ha kyung bilang kalau karena mereka semua lulus dari universitas S, ‘seluruh keluarganya’ dan rasanya ia sekarang seperti menginjak tumpukan kotoran. “lalu bagaimana denganmu? kenapa anak-anak menyebutmu pesuruh? apa kau setakut itu padanya? apa yang menakutkan darinya? siapa dia?”. Nam Soon menjawab kalau dulu mereka dekat dan Heung So adalah sahabat baiknya. Ha Kyung bingung dengan jawaban Nam Soon.



Nam Soon dan Ha Kyung sampai didepan pagar sekolah dan Nam Soon menyuruh Ha Kyung cepat. Ha Kyung mengatai Nam Soon bodoh karena tidak mungkin mereka masuk bersama-sama. Nam Soon menyuruh Ha Kyung masuk terlebih dahulu, tapi Ha Kyung ingin Nam Soon yang masuk terlebih dahulu. Nam Soon berkata kalau Ha Kyung harus mengikutinya.
Ha Kyung: “berhentilah mengkhawatirkanku dan khawatirkan dirimu saja”. Nam Soon lebih dahulu melompati pagar dengan cepat, Ha Kyung bahkan sempat kaget dan mengatakan kalau Nam Soon pelompat yang baik.
Nam Soon sampai dikelas dan langsung ditanyai Ki Deok kenapa Nam Soon baru saja datang. Nam Soon tidak menjawab dan langsung duduk ke kursinya. Ia melihat Heung So yang tak jauh dari tempat duduknya.

Young Woo menghampiri Nam Soon dan bilang kalau ia mengkhawatirkannya. Kang Jo juga mengatakan bagus, ketua dan wakil ketua absen bersama-sama. Kang Jo heran karena Nam Soon tidak terkejut Ha Kyung absen dan curiga Nam Soon mengetahuinya. Ia memaksa Nam Soon mengatakan dimana Ha Kyung berada. Kang Jo bahkan menjewer telinga Nam Soon dan berkata seharusnya Nam Soon menyuruh Ha Kyung sekolah jika melihatnya. Nam Soon melepaskan tangan Kang Jo dari telinganya dan melihat Heung Soo yang keluar dari kelas.
Heung So sedang berada di tempat pembuangan sampah sambil mengeluarkan rokok dari celananya. Nam Soon datang dan langsung membuang rokok itu, ia mengisyaratkan kalau ada cctv dudekat mereka. Heung So menyuruh Nam Soon pergi sebelum ia memukulnya, Nam Soon ingin Heung So memukulnya saja karena ia tidak tahu mau kemana lagi jika tidak ke sekolah. Heung So: “kau aktor yang hebat. Anak-anak tampaknya berpikir kau pria normal. Kau juga berbohong tentang usiamu? mereka memperlakukanmu seperti teman mereka. Aku yakin itu sedikit menegangkan. Bertanya-tanya apa masa lalumu akan ketahuan karenaku”. Nam Soon: “itu tak masalah..”. Heung So menyuruh Nam Soon mempersiapkan diri saat orang lain tahu tentang Nam Soon karena tidak ada rahasia permanen.

Ha Kyung masih diluar pagar sekolah, padahal hari terlihat sudah mau sore. Kang Jo duduk diatas pagar dan bertanya apa yang Ha Kyung lakukan disana. Ha Kyung berkata kalau ia merasa bersalah karena tidak memberitahu Kang Jo, ia berpikir Kang Jo akan membencinya jika tahu dirinya berbohong ikut bimbingan belajar dan Ha Kyung takut akan hal itu. Kang Jo turun dari atas pagar, roknya tak sengaja terkait dan sobek. Ha Kyung memarahi Kang Jo karena memanjat pagar dan merusak seragamnya. Ha Kyung khawatir Kang Jo terluka dan memeriksa rok Kang Jo yang sobek. Kang Jo tersenyum karena Ha Kyung sudah kembali menjadi Ha Kyung yang rewel. Awalnya Ha Kyung merasa malu, tapi kemudian ia ikut tersenyum. Kang Jo mengajak Ha Kyung bolos sekolah bersama.

Guru Jung sedang membaca lembar pengenalan muridnya, ia merasa frustasi karena tak satupun yang bersungguh-sungguh dalam hal itu. Guru Jo menghampirinya dan mengatakan kalau murid guru Jung sudah bersungguh dalam melakukannya, mereka membaca salah satu tulisan ‘aku tak ingin memberitahu guruku apapun tentangku’. Guru Jung tersenyum membacanya dan mengatakan guru Jo benar.
Di bimbingan belajar Se Chan, Kang Jo mencoba mengambil uang Ha Kyung yang masih ada di sana. Penjaga itu tidak mau mengembalikan uangnya karena itu kesalahan Ha Kyung sendiri. Kang Jo tetap memprotes wanita itu, Ha Kyung menarik Kang Jo untuk pergi dari sana. Kang Jo melihat ada nama Ha Kyung terpampang di daftar siswa terbaik dan menempati posisi ke tiga.
Kang Jo: “dia salah satu dari tiga terbaik ditempat ini. Apa ini kesalahan siswa? apa masalahnya? Apa orang tua mengeluh karena dia siswa yang terlalu pintar?”. Teman wanita itu menyuruhnya untuk memberikan uangnya saja. Wanita itu akhirnya mau memberikan uang itu dengan potongan 30% karena sudah seminggu. Kang Jo menarik Ha Kyung untuk mengambil uang itu, ia berkata pada penjaga kalau mereka akan rugi karena kehilangan Ha Kyung.

Ha Kyung dan Kang Jo berjalan dengan senang setelah mendapat uang itu. Ha Kyung berjanji akan mentraktir Kang Jo, Kang Jo berpikir itu makanan tapi Ha Kyung berkata tidak. Mereka pergi ke toko seragam sekolah, Ha Kyung membeli satu set seragam sekolah dan Kang Jo hanya mengambil rok. Mereka mengganti pakaian di ruang ganti dan Ha Kyunglah yang membayar semuanya. Kang Jo masih ingin ditraktir Ddukboki (sejenis roti), Ha Kyung dengan senang mengiyakan.
Disekolah Nam Soon sedang melakukan konsultasi kepada guru Jung.. guru Jung bertanya kenapa Nam Soon terlambatdan Nam Soon juga tidak mau menulis lembar pengenalan dirinya. Nam Soon hanya menjawab tidak ada yang bisa ditulisnya. Guru Jung: “ketika aku melihat catatanmu, aku melihat kau mengikuti ujian kualifikasi untuk masuk ke sekolah ini. Kau sama sekali tak sekolah di smp?”
Nam Soon: “aku berhenti setelah beberapa saat di Gyunggi-do ”. guru Jung bertanya kenapa Nam Soon berhenti, Nam Soon menjawab ia harus melakukan kerja paruh waktunya. Guru Jung sedikit kehabisan kata-kata untuk menanyai Nam Soon karena merasa tidak nyaman. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, itu dari ayah Jung Ho. Guru Jung sangat bersemangat untuk menemuinya sekarang juga. Ia meminta alamat tuan Oh dan menyuruh Nam Soon untuk bicara nanti.

Guru Jung bergegas pergi kerumah Jung Ho, guru lain menyarankannya untuk tidak pergi sendiri karena tuan Oh adalah orang yang berbahaya. Guru Jung bersikeras akan pergi karena kesempatan seperti ini sangat susah terjadi, ia berjanji akan menelpon jika terjadi sesuatu. Diam-diam guru Kang ikut khawatir tentang kepergian guru Jung. Ia menunggu sendirian diparkiran, saat guru Jung lewat guru Kang langsung menawarkan untuk mengantarkannya. Awalnya guru Jung menolak karena tidak pantas seorang guru mengunjungi rumah siswa dengan mobil sebagus itu, tapi guru Kang mengatakan akan memarkirnya di lain tempat dan berjalan kaki ke rumah Jung Ho.
Song Ha Kyung dan Lee Kang Jo sedang berada direstoran makanan, Kang Jo memesan banyak Ddukboki. Ha Kyung tidak yakin apakah Kang Jo bisa menghabiskan semuanya, namun dengan pasti akan menghabiskannya karena ia sedang ditraktir. Kang Jo penasaran dan bertanya kenapa Nam Soon bisa mengetahui kalau buku emas Se Chan adalah milik Ha Kyung. Ha Kyung: “aku tak sengaja bertemu dengannya saat bimbingan belajar”
Kang Jo: “bimbingan belajar?kenapa?apa yang dilakukan orang bodoh itu disana?”
Ha Kyung: “kenapa kau sangat penasaran dengan orang bodoh itu?”. Kang Jo mengelak ia melakukan itu dan melanjutkan makanannya.
Di tempat lain, Nam Soon baru saja selesai mengantarkan pesanan antar. Ia mendapat telepon dari Jung Ho. Jung Ho menyuruh Nam Soon pergi ketempatnya karena Heung So sekarang ada bersama mereka, Nam Soon kelihatan kaget dan bertanya tempat Jung Ho sekarang.


Guru Jung menemukan rumah Jung Ho, ia menggedor pintu rumah dan memanggil tuan Oh, tapi sepertinya tidak ada orang disana. Guru Kang berkata mungkin mereka salah alamat dan saat menelpon ayah Jung Ho kemungkinan mabuk. Ia menyuruh Guru Jung untuk pergi saja, tapi seperti yang sudah-sudah, guru Jung tetap bersikeras akan menunggu sebentar lagi. Guru Kang: “seberapa lama pun kau menunggu, kau tak bisa bertanggung jawab atas hidup Jung Ho. Kau ini benar-benar berani atau keras kepala?”. Guru Jung menjawab kedua-duanya. Guru Kang bercerita saat ia bekerja sebagai pekerja umum sebuah taman hiburan diwaktu wajib militernya. “ada sesuatu yang selalu dikatakan seorang ibu yang kehilahan anaknya padaku. Aku tak mengawasinya untuk sesaat, aku hanya membiarkannya pergi untuk sesaat,dan anakku hilang. Itu yang selalu mereka katakan, jadi maksudku adalah bahkan seorang ibu bisa kehilangan anaknya”. (maksudnya, seorang ibupun dapat kehilangan kendali atas anaknya, apalagi seorang yang hanya guru). Guru Jung tertegun mendengar perkataan guru Kang.

Jung Ho dan Ji Hoon mengahadang Heung So yang berjalan sendirian. Jung Ho berkata ia mendengar kalau Heung So adalah petarung terhebat di Gyunggi-do, Heung So tertawa karena Jung Ho percaya kebohongan itu. Ia meminta Jung Ho cs membiarkannya bersekolah dengan damai, tapi Jung Ho tidak mau. Heung So menyesal ia telah pindah kesekolah ini dan ingin pergi dari tempat itu ,namun Ji Hoon menghadangnya. Jung Ho bertanya Heung So mau kemana, Heung So: “aku melarikan diri brengsek..karena kalian sangat menjengkelkan”. Jung Ho kesal mendengarnya, saat itu sebuah kendaraan mendekat kearah mereka dan itu adalah Nam Soon. Jung Ho: “aku memanggil pesuruhmu kesini, agar kau tak menangis dan merengek ini pertarungan yang tidak adil dikemudian hari. Aku tak percaya bajingan itu benar-benar datang hanya karena kami menyuruhnya”
Heung So diam mendengarkan dan kemudian menendang Jung Ho dan memukul Ji Hoon. Jung Ho bangkit dan siap menyerang Heung So, Nam Soon juga mengikuti mereka untuk meleraikan. Tapi Heung So berjalan kearah barisan Jung Ho dan memasukkan tangannya kesaku celana (artinya Heung So tidak akan melakukan perlawanan walaupun ia dipukul). Nam Soon khawatir dengan itu.

Jung Ho dengan brutal memukuli Heung So tanpa perlawanan sedikitpun. Sementara guru Jung masih mondar mandir didepan rumah Jung Ho, ia mencoba menelpon Jung Ho. Sementara Jung Ho sendiri masih memukuli Heung So, ia terlihat mengamuk dan Ji Hoon mencoba menghentikannya tapi ia malah terjatuh. Nam Soon mencoba melindungi Heung So dan ia pun ikut dipukuli, Jung Ho menyuruh Nam Soon minggir. Ji Hoon melihat situasi ini tidak terkendali, ia medengar handphone Jung Ho yang berada di tanah berbunyi. Ji Hoon mengangkatnya dan memberitahukan perkelahian ini pada guru Jung, sontak saja guru Jung langsung menelpon guru Kang untuk pergi ketempat mereka berada. Jung Ho sepertinya tidak main-main, ia tahu kaki Heung So sakit dan mengangkat batu untuk melemparnya kearah kaki Heung So, ia ingin Heung So tidak dapat berjalan lagi. Sebelum melempar batu itu, Nam Soon terlebih dahulu bangkit dan mendorong Jung Ho, “jangan ganggu Park Heung So brengsek”.

Nam Soon yang kita lihat sekarang ini bukan Nam Soon yang kita lihat sebelumnya. Ia terlihat begitu marah dan begitu bernafsu memukul Jung Ho (sebelumnya Nam Soon hanya membiarkan dirinya dipukuli tanpa perlawanan). Heung So yang melihat Nam Soon begitu brutalnya malah tertawa senang: “ternyata kau belum mati, Goo Nam Soon”. Dan ada flashback saat mereka masih bersekolah di Gyunggi-do. Heung So membiarkan Nam soon dikeroyok banyak orang didekatnya. Nam Soon bukannya marah, setelah pengeroyokan selesai ia dibantu Heung So untuk berdiri dan mereka semua tersenyum. Heung So mengatakan kalau itu usaha yang bagus dan semua orang yang mengeroyok Nam Soon bertepuk tangan. Mereka membersihkan baju Nam Soon yang kotor, dan Yup ! ini adalah ujian masuk sebuah geng.
Kembali kemasa sekarang, Nam Soon masih saja memukuli Jung Ho tanpa henti. Bahkan sekarang Jung Ho sudah tidak berdaya untuk membalas Nam Soon yang terus memukulnya.
Guru Jung melihat ada orang yang berkelahi di sebuah lapangan, ia menyuruh guru Kang menghentikan mobilnya. Guru Jung dan guru Kang mengenali kalau mereka adalah muridnya. Guru Jung langsung turun dan hampir terjatuh karena tanahnya sedikit curam, ia berlari mendekati anak-anak itu tapi guru Kang menahannya karena ada mobil polisi yang tiba-tiba melintas mendadak di depannya. Lampu mobil mengarah kepada Nam Soon dan Jung Ho, dan betapa kagetnya guru Kang dan guru Jung saat mengetahui kalau Nam Soon lah yang melakukan pemukulan. Nam Soon juga kaget mengetahui kedatangan polisi, sementara Heung So terlihat mentertawakan Nam Soon.


Komenku : “kalau dilihat sampai sekarang, Heung So merupakan karakter yang sangat menyebalkan. Tapi entah kenapa Nam Soon seolah ingin selalu melindunginya. Kita mungkin akan tahu masa lalu mereka berdua diepisode yang akan datang. Lepas dari semua itu aku suka sekali saat Nam Soon dan Ha Kyung bersama-sama, mungkin tidak akan ada love line karena ini drama sekolah. Tapi moga-moga aja mereka lebih sering melakukan komunikasi di episode selanjutnya”

Terimakasih sudah membaca .... ^_^