Akhirnya jadi juga sinopsis yang part 2-nya, bagi yang belum baca sinopsis part 1-nya baca dulu ya .. ^_^
Nam Soon mengantarkan pesanan es serut kesalah satu
pembeli, namun pembeli itu tidak mau membayar Nam Soon karena es nya sudah
mencair. Nam Soon sudah bilang jika jaraknya jauh dan pembeli itu tetap memaksa
untuk mengantar. Pembeli itu tidak mau ambil pusing dan menutup pintu rumahnya.
Nam Soon menelpon bosnya untuk tidak menyuruhnya melakukan pengiriman jarak
jauh, tapi bosnya malah menyuruh Nam Soon untuk membayar pesanan itu. Nam Soon
terlihat kesal, sesaat kemudian ia teringat perkataan Heung Soo tentang siapa
yang harus meninggalkan sekolah ‘Nam Soon atau Heung So’.
Sementara di depan gedung les privat Se Chan, Song Ha Kyung
sedang berdiri bimbang sambil
menyembunyikan wajahnya dari orang-orang yang melintas disana. Ia
melihat foto keluarganya diponsel kemudian mencari nama Kang Jo di kontak
telepon, namun Ha Kyung mengurungkan niatnya menghubungi Kang Jo.
Nam Soon tiba disekolah lebih awal, saat ia hendak masuk
Heung So ingin pergi. Nam Soon mengalah dan berkata kalau ialah yang akan pergi
dari sekolah. Nam Soon berjalan menjauhi sekolah, sementara Heung So masuk
kedalam sekolah tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Bus berhenti di dekat sma Seungri, semua siswa turun dari
bus kecuali Ha Kyung. Supir bus bertanya padanya, tapi Ha Kyung berkata kalau
ia tidak akan turun. Nam Soon juga naik ke bus itu, ia sedikit kaget saat
melihat Ha Kyung yang membolos sekolah. Ha Kyung hanya diam melihat Nam Soon,
sama sekali tidak ada komunikasi diantara mereka berdua.
Dikelas, Kang Jo menghampiri meja Ha Kyung yang kosong dan
mencoba menghubunginya, tapi tidak jadi dilakukannya. Guru Jung juga sibuk
memberi pesan kepada tiga siswanya yang tidak masuk kelas (Nam Soon, Ha Kyung,
dan Jung Ho). Guru Yoo heran karena kelas 2-2 begitu sepi karena ketua kelas
dan wakilnya tidak masuk sekolah. Guru Jung berkata kalau Ha Kyung sakit dan
Nam Soon harus menemani ayahnya yang bekerja di daerah pedesaan, juga Jung Ho
yang tidak masuk sekolah. Jung Ho akan tinggal kelas jika ia mendapat tujuh
absen lagi. Guru Kang tiba di kantor dan guru Jung langsung mengajaknya bicara.
Guru Jung meminta guru Kang untuk meminta maaf pada Jung Ho
karena sudah menyakitinya.
Guru Kang: “jika kau tetap memanjakan siswamu seperti itu,
kau pikir kau takkan menyakiti mereka? jika kau selalu melindungi dan menunggu
mereka, kau pikir kau akan mendapatkan akhir yang bahagia? apa kau
sungguh-sungguh atas semua ini? berkata kau akan bertanggung jawab untuk Oh
Jung Ho. Jika kau takkan bertanggung jawab untuknya sampai akhir, maka kau bisa
berhenti sekarang. Jika tidak, kau juga akan terluka”. Guru Jung mengatakan
kalau guru Kang bukannya tidak ingin bertanggung jawab, tapi guru Kang sedang
takut terbebani. Guru Kang hanya diam mendengarnya.
Semntara di bus, Nam Soon dan Ha Kyung masih duduk diam
dengan pikiran mereka masing-masing. Nam Soon terlihat sedih dan Ha Kyung
dengan tatapan kosongnya.
Guru Jung sedang menanyai beberapa siswanya tentang keadaan
dikelas, namun mereka semua tidak mau karena itu tidak akan ada gunanya. Bahkan
Ki Deok berbicara sangat cepat mengenai masalah dikelas. Guru Jung hanya bisa
menghela nafasnya.
Bus akan berhenti di dekat sma seungri, Nam Soon sudah
bersiap-siap untuk turun dan melihat kearah Ha Kyung yang hanya diam. Ia
bertanya pada Ha Kyung apa Ha Kyung tidak akan turun, Ha Kyung masih diam dan
tidak mau menjawab sambil membuang muka. Nam Soon meminta maaf pada supir
karena tidak jadi turun dan bus kembali berjalan. Nam Soon berbalik mengahadap
Ha Kyung, Ha Kyung memintanya untuk tidak mencampuri urusannya.
Nam Soon: “ayo turun, aku hanya tak ingin turun sendirian”.
Bus kembali berhenti di pemberhentian selanjutnya, Nam Soon
dan Ha Kyung turun bersamaan. Nam Soon menyuruh Ha Kyung untuk lebih cepat, ia
mengeluh jika mereka turun sebelumnya mereka tidak harus berjalan jauh. Nam
Soon berbalik dan menghampiri Ha Kyung yang sepertinya enggan pergi kesekolah.
Nam Soon: “apa anak-anak lain memberikanmu waktu yang
sulit?” Ha Kyung bilang ia bisa mengatasi semuanya. “lalu kenapa kau merasa
perlu ke lembaga bimbingan belajar?
Ha Kyung: “karena sekolah kita tak mempunyainya”
Nam Soon: “punya apa? Anak laki-laki tampan?” Ha Kyung
tertawa, ia bilang itu juga, dan tidak ada persaingan untuk masuk ke
universitas Seoul. Nam Soon kesal karena Ha Kyung terus saja membicarakan
universitas S. Ha kyung bilang kalau karena mereka semua lulus dari universitas
S, ‘seluruh keluarganya’ dan rasanya ia sekarang seperti menginjak tumpukan
kotoran. “lalu bagaimana denganmu? kenapa anak-anak menyebutmu pesuruh? apa kau
setakut itu padanya? apa yang menakutkan darinya? siapa dia?”. Nam Soon
menjawab kalau dulu mereka dekat dan Heung So adalah sahabat baiknya. Ha Kyung
bingung dengan jawaban Nam Soon.
Nam Soon dan Ha Kyung sampai didepan pagar sekolah dan Nam
Soon menyuruh Ha Kyung cepat. Ha Kyung mengatai Nam Soon bodoh karena tidak
mungkin mereka masuk bersama-sama. Nam Soon menyuruh Ha Kyung masuk terlebih
dahulu, tapi Ha Kyung ingin Nam Soon yang masuk terlebih dahulu. Nam Soon
berkata kalau Ha Kyung harus mengikutinya.
Ha Kyung: “berhentilah mengkhawatirkanku dan khawatirkan
dirimu saja”. Nam Soon lebih dahulu melompati pagar dengan cepat, Ha Kyung
bahkan sempat kaget dan mengatakan kalau Nam Soon pelompat yang baik.
Nam Soon sampai dikelas dan langsung ditanyai Ki Deok
kenapa Nam Soon baru saja datang. Nam Soon tidak menjawab dan langsung duduk ke
kursinya. Ia melihat Heung So yang tak jauh dari tempat duduknya.
Young Woo
menghampiri Nam Soon dan bilang kalau ia mengkhawatirkannya. Kang Jo juga
mengatakan bagus, ketua dan wakil ketua absen bersama-sama. Kang Jo heran karena
Nam Soon tidak terkejut Ha Kyung absen dan curiga Nam Soon mengetahuinya. Ia
memaksa Nam Soon mengatakan dimana Ha Kyung berada. Kang Jo bahkan menjewer
telinga Nam Soon dan berkata seharusnya Nam Soon menyuruh Ha Kyung sekolah jika
melihatnya. Nam Soon melepaskan tangan Kang Jo dari telinganya dan melihat
Heung Soo yang keluar dari kelas.
Heung So sedang berada
di tempat pembuangan sampah sambil mengeluarkan rokok dari celananya. Nam Soon
datang dan langsung membuang rokok itu, ia mengisyaratkan kalau ada cctv
dudekat mereka. Heung So menyuruh Nam Soon pergi sebelum ia memukulnya, Nam
Soon ingin Heung So memukulnya saja karena ia tidak tahu mau kemana lagi jika
tidak ke sekolah. Heung So: “kau aktor yang hebat. Anak-anak tampaknya berpikir
kau pria normal. Kau juga berbohong tentang usiamu? mereka memperlakukanmu
seperti teman mereka. Aku yakin itu sedikit menegangkan. Bertanya-tanya apa
masa lalumu akan ketahuan karenaku”. Nam Soon: “itu tak masalah..”. Heung So
menyuruh Nam Soon mempersiapkan diri saat orang lain tahu tentang Nam Soon
karena tidak ada rahasia permanen.
Ha Kyung masih
diluar pagar sekolah, padahal hari terlihat sudah mau sore. Kang Jo duduk
diatas pagar dan bertanya apa yang Ha Kyung lakukan disana. Ha Kyung berkata
kalau ia merasa bersalah karena tidak memberitahu Kang Jo, ia berpikir Kang Jo
akan membencinya jika tahu dirinya berbohong ikut bimbingan belajar dan Ha
Kyung takut akan hal itu. Kang Jo turun dari atas pagar, roknya tak sengaja
terkait dan sobek. Ha Kyung memarahi Kang Jo karena memanjat pagar dan merusak seragamnya.
Ha Kyung khawatir Kang Jo terluka dan memeriksa rok Kang Jo yang sobek. Kang Jo
tersenyum karena Ha Kyung sudah kembali menjadi Ha Kyung yang rewel. Awalnya Ha
Kyung merasa malu, tapi kemudian ia ikut tersenyum. Kang Jo mengajak Ha Kyung
bolos sekolah bersama.
Guru Jung sedang
membaca lembar pengenalan muridnya, ia merasa frustasi karena tak satupun yang
bersungguh-sungguh dalam hal itu. Guru Jo menghampirinya dan mengatakan kalau
murid guru Jung sudah bersungguh dalam melakukannya, mereka membaca salah satu
tulisan ‘aku tak ingin memberitahu guruku apapun tentangku’. Guru Jung
tersenyum membacanya dan mengatakan guru Jo benar.
Di bimbingan
belajar Se Chan, Kang Jo mencoba mengambil uang Ha Kyung yang masih ada di
sana. Penjaga itu tidak mau mengembalikan uangnya karena itu kesalahan Ha Kyung
sendiri. Kang Jo tetap memprotes wanita itu, Ha Kyung menarik Kang Jo untuk
pergi dari sana. Kang Jo melihat ada nama Ha Kyung terpampang di daftar siswa
terbaik dan menempati posisi ke tiga.
Kang Jo: “dia
salah satu dari tiga terbaik ditempat ini. Apa ini kesalahan siswa? apa
masalahnya? Apa orang tua mengeluh karena dia siswa yang terlalu pintar?”. Teman
wanita itu menyuruhnya untuk memberikan uangnya saja. Wanita itu akhirnya mau
memberikan uang itu dengan potongan 30% karena sudah seminggu. Kang Jo menarik
Ha Kyung untuk mengambil uang itu, ia berkata pada penjaga kalau mereka akan
rugi karena kehilangan Ha Kyung.
Ha Kyung dan Kang Jo
berjalan dengan senang setelah mendapat uang itu. Ha Kyung berjanji akan
mentraktir Kang Jo, Kang Jo berpikir itu makanan tapi Ha Kyung berkata tidak. Mereka
pergi ke toko seragam sekolah, Ha Kyung membeli satu set seragam sekolah dan
Kang Jo hanya mengambil rok. Mereka mengganti pakaian di ruang ganti dan Ha
Kyunglah yang membayar semuanya. Kang Jo masih ingin ditraktir Ddukboki
(sejenis roti), Ha Kyung dengan senang mengiyakan.
Disekolah Nam Soon
sedang melakukan konsultasi kepada guru Jung.. guru Jung bertanya kenapa Nam
Soon terlambatdan Nam Soon juga tidak mau menulis lembar pengenalan dirinya.
Nam Soon hanya menjawab tidak ada yang bisa ditulisnya. Guru Jung: “ketika aku
melihat catatanmu, aku melihat kau mengikuti ujian kualifikasi untuk masuk ke
sekolah ini. Kau sama sekali tak sekolah di smp?”
Nam Soon: “aku
berhenti setelah beberapa saat di Gyunggi-do ”. guru Jung bertanya kenapa Nam
Soon berhenti, Nam Soon menjawab ia harus melakukan kerja paruh waktunya. Guru Jung
sedikit kehabisan kata-kata untuk menanyai Nam Soon karena merasa tidak nyaman.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, itu dari ayah Jung Ho. Guru Jung sangat
bersemangat untuk menemuinya sekarang juga. Ia meminta alamat tuan Oh dan
menyuruh Nam Soon untuk bicara nanti.
Guru Jung bergegas
pergi kerumah Jung Ho, guru lain menyarankannya untuk tidak pergi sendiri
karena tuan Oh adalah orang yang berbahaya. Guru Jung bersikeras akan pergi
karena kesempatan seperti ini sangat susah terjadi, ia berjanji akan menelpon
jika terjadi sesuatu. Diam-diam guru Kang ikut khawatir tentang kepergian guru
Jung. Ia menunggu sendirian diparkiran, saat guru Jung lewat guru Kang langsung
menawarkan untuk mengantarkannya. Awalnya guru Jung menolak karena tidak pantas
seorang guru mengunjungi rumah siswa dengan mobil sebagus itu, tapi guru Kang
mengatakan akan memarkirnya di lain tempat dan berjalan kaki ke rumah Jung Ho.
Song Ha Kyung dan
Lee Kang Jo sedang berada direstoran makanan, Kang Jo memesan banyak Ddukboki.
Ha Kyung tidak yakin apakah Kang Jo bisa menghabiskan semuanya, namun dengan
pasti akan menghabiskannya karena ia sedang ditraktir. Kang Jo penasaran dan bertanya
kenapa Nam Soon bisa mengetahui kalau buku emas Se Chan adalah milik Ha Kyung.
Ha Kyung: “aku tak sengaja bertemu dengannya saat bimbingan belajar”
Kang Jo: “bimbingan
belajar?kenapa?apa yang dilakukan orang bodoh itu disana?”
Ha Kyung: “kenapa
kau sangat penasaran dengan orang bodoh itu?”. Kang Jo mengelak ia melakukan
itu dan melanjutkan makanannya.
Di tempat lain, Nam
Soon baru saja selesai mengantarkan pesanan antar. Ia mendapat telepon dari
Jung Ho. Jung Ho menyuruh Nam Soon pergi ketempatnya karena Heung So sekarang
ada bersama mereka, Nam Soon kelihatan kaget dan bertanya tempat Jung Ho
sekarang.
Guru Jung menemukan
rumah Jung Ho, ia menggedor pintu rumah dan memanggil tuan Oh, tapi sepertinya
tidak ada orang disana. Guru Kang berkata mungkin mereka salah alamat dan saat
menelpon ayah Jung Ho kemungkinan mabuk. Ia menyuruh Guru Jung untuk pergi
saja, tapi seperti yang sudah-sudah, guru Jung tetap bersikeras akan menunggu
sebentar lagi. Guru Kang: “seberapa lama pun kau menunggu, kau tak bisa bertanggung
jawab atas hidup Jung Ho. Kau ini benar-benar berani atau keras kepala?”. Guru Jung
menjawab kedua-duanya. Guru Kang bercerita saat ia bekerja sebagai pekerja umum
sebuah taman hiburan diwaktu wajib militernya. “ada sesuatu yang selalu
dikatakan seorang ibu yang kehilahan anaknya padaku. Aku tak mengawasinya untuk
sesaat, aku hanya membiarkannya pergi untuk sesaat,dan anakku hilang. Itu yang
selalu mereka katakan, jadi maksudku adalah bahkan seorang ibu bisa kehilangan
anaknya”. (maksudnya, seorang ibupun dapat kehilangan kendali atas anaknya,
apalagi seorang yang hanya guru). Guru Jung tertegun mendengar perkataan guru
Kang.
Jung Ho dan Ji
Hoon mengahadang Heung So yang berjalan sendirian. Jung Ho berkata ia mendengar
kalau Heung So adalah petarung terhebat di Gyunggi-do, Heung So tertawa karena
Jung Ho percaya kebohongan itu. Ia meminta Jung Ho cs membiarkannya bersekolah
dengan damai, tapi Jung Ho tidak mau. Heung So menyesal ia telah pindah
kesekolah ini dan ingin pergi dari tempat itu ,namun Ji Hoon menghadangnya.
Jung Ho bertanya Heung So mau kemana, Heung So: “aku melarikan diri
brengsek..karena kalian sangat menjengkelkan”. Jung Ho kesal mendengarnya, saat
itu sebuah kendaraan mendekat kearah mereka dan itu adalah Nam Soon. Jung Ho: “aku
memanggil pesuruhmu kesini, agar kau tak menangis dan merengek ini pertarungan
yang tidak adil dikemudian hari. Aku tak percaya bajingan itu benar-benar
datang hanya karena kami menyuruhnya”
Heung So diam
mendengarkan dan kemudian menendang Jung Ho dan memukul Ji Hoon. Jung Ho bangkit
dan siap menyerang Heung So, Nam Soon juga mengikuti mereka untuk meleraikan. Tapi
Heung So berjalan kearah barisan Jung Ho dan memasukkan tangannya kesaku celana
(artinya Heung So tidak akan melakukan perlawanan walaupun ia dipukul). Nam
Soon khawatir dengan itu.
Jung Ho dengan
brutal memukuli Heung So tanpa perlawanan sedikitpun. Sementara guru Jung masih
mondar mandir didepan rumah Jung Ho, ia mencoba menelpon Jung Ho. Sementara Jung
Ho sendiri masih memukuli Heung So, ia terlihat mengamuk dan Ji Hoon mencoba
menghentikannya tapi ia malah terjatuh. Nam Soon mencoba melindungi Heung So
dan ia pun ikut dipukuli, Jung Ho menyuruh Nam Soon minggir. Ji Hoon melihat
situasi ini tidak terkendali, ia medengar handphone Jung Ho yang berada di
tanah berbunyi. Ji Hoon mengangkatnya dan memberitahukan perkelahian ini pada
guru Jung, sontak saja guru Jung langsung menelpon guru Kang untuk pergi ketempat
mereka berada. Jung Ho sepertinya tidak main-main, ia tahu kaki Heung So sakit
dan mengangkat batu untuk melemparnya kearah kaki Heung So, ia ingin Heung So
tidak dapat berjalan lagi. Sebelum melempar batu itu, Nam Soon terlebih dahulu
bangkit dan mendorong Jung Ho, “jangan ganggu Park Heung So brengsek”.
Nam Soon yang kita
lihat sekarang ini bukan Nam Soon yang kita lihat sebelumnya. Ia terlihat
begitu marah dan begitu bernafsu memukul Jung Ho (sebelumnya Nam Soon hanya
membiarkan dirinya dipukuli tanpa perlawanan). Heung So yang melihat Nam Soon
begitu brutalnya malah tertawa senang: “ternyata kau belum mati, Goo Nam Soon”.
Dan ada flashback saat mereka masih bersekolah di Gyunggi-do. Heung So
membiarkan Nam soon dikeroyok banyak orang didekatnya. Nam Soon bukannya marah,
setelah pengeroyokan selesai ia dibantu Heung So untuk berdiri dan mereka semua
tersenyum. Heung So mengatakan kalau itu usaha yang bagus dan semua orang yang
mengeroyok Nam Soon bertepuk tangan. Mereka membersihkan baju Nam Soon yang
kotor, dan Yup ! ini adalah ujian masuk sebuah geng.
Kembali kemasa sekarang, Nam Soon
masih saja memukuli Jung Ho tanpa henti. Bahkan sekarang Jung Ho sudah tidak
berdaya untuk membalas Nam Soon yang terus memukulnya.
Guru Jung melihat
ada orang yang berkelahi di sebuah lapangan, ia menyuruh guru Kang menghentikan
mobilnya. Guru Jung dan guru Kang mengenali kalau mereka adalah muridnya. Guru Jung
langsung turun dan hampir terjatuh karena tanahnya sedikit curam, ia berlari
mendekati anak-anak itu tapi guru Kang menahannya karena ada mobil polisi yang
tiba-tiba melintas mendadak di depannya. Lampu mobil mengarah kepada Nam Soon
dan Jung Ho, dan betapa kagetnya guru Kang dan guru Jung saat mengetahui kalau
Nam Soon lah yang melakukan pemukulan. Nam Soon juga kaget mengetahui
kedatangan polisi, sementara Heung So terlihat mentertawakan Nam Soon.
Komenku : “kalau
dilihat sampai sekarang, Heung So merupakan karakter yang sangat menyebalkan. Tapi
entah kenapa Nam Soon seolah ingin selalu melindunginya. Kita mungkin akan tahu
masa lalu mereka berdua diepisode yang akan datang. Lepas dari semua itu aku
suka sekali saat Nam Soon dan Ha Kyung bersama-sama, mungkin tidak akan ada
love line karena ini drama sekolah. Tapi moga-moga aja mereka lebih sering
melakukan komunikasi di episode selanjutnya”
Terimakasih sudah
membaca .... ^_^
Akhirnya kluar jg part 2nya.
ReplyDeletePenasaran sama hub nam soon n heung so. Sepertinya mereka dlu 1geng.
Lanjut episode berikutnya ya..
akhirnya ada juga yg posting sinopsis ini..
ReplyDeletemamondt jangan berenti nulis sinops nya ya...
susah bener cari sinops nya..
plleeaaasssseeee...